BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geometri transformasi merupakan suatu bab yang
membahas mengenai Hasil Kali transformasi, Involusi, Grup Transformasi
dan titik invariant. Pada makalah ini dikhususkan membahas
mengenai geometri transformasi pada bidang euclides. Oleh karena itu akan mengakibatkan
aksioma khususnya aksioma euclides. Semoga makalah ini dapat membantu dan
memperjelas lebih jauh hal-hal yang berkaitan dengan geometri transformasi
khususnya pada bidang dimensi dua.
B.
Tujuan
penulisan
Makalah ini ditulis untuk :
1.
Menyelesaikan tugas mata kuliah geometri transformasi
2.
Melatih kerjasama dalam kelompok
3. Mengetahui lebih jelas mengenai Hasil Kali
transformasi, Involusi dan Grup Transformasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Kali Dua Transformasi
Jika V transformasi dan W Transformasi, berkenaan
sifat V dan W sebagai Fungsi, maka dapat didefinisikan komposisi atau hasil
kali dan V dan W. Seperti halnya menyusun komposisi dua fungsi maka komposisi V○W,
W di kerjakan dahulu baru V. Jadi V○W(A) = V(W(A)).
Kemudian untuk menyingkat, seringkali ditulis V ○ W
= VW, V ○ V = V2.
Teorema
(-2, -3) dan sejajar dengan
|
b.
|
B.
Involusi
Teorema :
Invers dari setiap refleksi garis
adalah refleksi garis itu sendiri.
Suatu
transformasi yang inversnya adalah transformasi itu sendiri dinamakan involusi.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa refleksi garis adalah suatu
involusi.
Bukti :
Terdapat dua transformasi T dan I
serta komposisi TL. Maka dapat dinyatakan
(TL)-1 = L-1 T-1
Maka (TL) = (L-1 T-1)
= [(TL)L-1] T-1
= [T(LI-1)] T-1
= [TI] T-1
= TT-1
= I
Dengan cara yang sama diperoleh
(L-1T-1) (TL)
= I
Catatan
: suatu transformasi T disebut transformasi indentitas jika T(A) = A,
A
di V. Selanjutnya Transformasi Identitas
dinyatakan sebagai I.
Contoh
Diketahui T((x,y)) = (2x + 1, y - 1)
selidiki apakah T suatu involusi
C.
Grup
Transformasi
Definisi
: suatu himpunan S disebut memiliki struktur grup, apabila di dalam S ada
didefinisikan suatu operasi “○” yang :
1. Bersifat
tertutup :
a
ϵ S.
b ϵ
S berlaku a ○ b ϵ S.
2. Asosiatif
: (a ○ b ) ○ c = a ○ (b ○ c).
a,
b, c ϵ S
3. Ada
unsur netral e sehingga untuk setiap a ϵ S berlaku a ○ e = e ○ a = a
4. Untuk
setiap a ϵ S ada y ϵ S sehingga a ○ y = e; unsur y ini ditulis sebagai a-1.
Jadi a ○ a-1 dinamakan balikan atau invers a (terhadap operasi “○”).
Himpunan S dengan operasi “○” ini lazimnya ditulis sebagai (S, ○).
Contoh
Perhatian
V bidang Euclides dan S himpunan semua transformasi-transformasi T: V→V dengan
operasi hasil kali transformasi diperhatikan sifat-sifat Grup.
1.
Kalau T1 T2 ϵ S
maka hasil kali transformasi T1 T2 juga merupakan
transformasi, sehingga T1 T2 ϵ S.
2.
Kalau T1 T2 T3
ϵ S maka (T1 T2) T3 = T1 (T2
T3)
3.
Transformasi Identitas I dengan
sifat-sifat I(P) = P,
ϵ
V adalah suatu transformasi sehingga (TI)(P) = T(I(P)). Jadi TI = T = IT.
Demikian I adalah unsur
netral Himpunan S.
4.
Andaikan T ϵ S. Apakah ada unsur X ϵ S
sehingga TX = I?
Oleh karena T
bijektif maka ada X = T-1 sehingga T.T-1 = I = T-1.T
yaitu kalau T(A) = B. Kita definisikan T-1 sebagai transformasi T(B)
= A. sehingga T[T-1 (B)] = (TT-1)(B) = B sebab T(B) = B.
Jadi
T.T-1 = I = T-1.T
5. Apabila
M, N ϵ S, apakah ada X ϵ S sehingga MX =
N ?
Karena
M ϵ S maka ada balikan M-1 ϵ S. Sehingga M-1(MX) = M-1N
atau X = M-1N
Dengan demikian
himpunan S transformasi-trnasformasi V → V adalah sebuah Grup dengan operasi
hasil kali transformasi. Sesuatu grup dapat memiliki unsur-unsur banyaknya
unsur-unsur terhingga. Akan tetapi ada grup yang banyaknya unsur-unsur terhingga.
D. Titik invarian
Apabila
oleh suatu tranformasi T, suatu titik P ditranformasikan ke titik P itu sendiri
, maka titik P disebut titik invarian pada transformasi T.
Menurut
definisi 3.2
Misalkan
A suatu titik tertentu pada bidang euclid dan T suatu transformasi. Titik A
disebut titik invarian pada transformasi T jika dan hanya jika berlaku T(A)=A
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada pembahasan Bab ini dapat
diamlbil kesimpulan bahwa:
1. Jika
V transformasi dan W Transformas, berkenaan sifat V dan W sebagai Fungsi, maka
dapat didefinisikan komposisi atau hasil kali dan V dan W. Seperti halnya
menyusun komposisi dua fungsi maka komposisi V○W, W di kerjakan dahulu baru V.
Jadi V○W(A) = V(W(A)).
2. Suatu
transformasi yang inversnya adalah transformasi itu sendiri dinamakan involusi.
3. Definisi
: suatu himpunan S disebut memiliki struktur grup, apabila di dalam S ada
didefinisikan suatu operasi “○” yang :
a. Bersifat
tertutup :
a
ϵ S.
b ϵ
S berlaku a ○ b ϵ S.
b. Asosiatif
: (a ○ b ) ○ c = a ○ (b ○ c).
a,
b, c ϵ S
c. Ada
unsur netral e sehingga untuk setiap a ϵ S berlaku a ○ e = e ○ a = a
d. Untuk
setiap a ϵ S ada y ϵ S sehingga a ○ y = e; unsur y ini ditulis sebagai a-1.
Jadi a ○ a-1 dinamakan balikan atau invers a (terhadap operasi “○”).
Himpunan S dengan operasi “○” ini lazimnya ditulis sebagai (S, ○).
B.
Saran
Makalah yang kami buat
ini tentunya belumlah sempurna. Namun sebagai perkenalan awal tentang Transformasi
rasanya sudah cukup membantu. Karenanya kami menyarankan kepada pembaca agar
menambah wawasan melalui berbagai literatur lainnya agar pembaca memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Rawuh. 1992. Geometri Transformasi. Bandung : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Susanta. 1990. Geometri Transformasi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar